Ada momen tertentu ketika aroma wangi nasi campur atau suara spatula di wajan tiba‑tiba memantik kenangan.
Di Bali, bukan cuma pantainya yang memesona atau pura-puranya yang sakral, tapi juga warung-warung makan lokal yang diam-diam punya cerita panjang dan rasa yang bikin pulang ke masa lalu.
Buat banyak orang Bali—dan mereka yang pernah lama tinggal di sini—warung makan bukan sekadar tempat makan murah. Ia adalah tempat pulang, tempat berbagi cerita, dan tempat yang selalu setia berdiri meski kafe modern silih berganti.
Yuk, kita telusuri beberapa warung lokal legendaris yang konon bikin siapa saja rindu untuk kembali.
1. Warung Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku, Ubud
![]() |
Sumber: google Review |
Alamat: Jl. Raya Kedewatan No.18, Ubud, Gianyar, Bali
Jam buka: Setiap hari, 08.00 – 19.00 WITA
2. Warung Wardani, Denpasar
![]() |
Sumber: Google by Ivan |
Kalau kamu tanya orang lokal mana tempat makan siang yang nggak pernah gagal, banyak yang akan menjawab Warung Wardani. Sejak tahun 1968, warung ini sudah jadi andalan pekerja kantoran, sopir taksi, sampai pelajar yang baru selesai ujian. Menu andalannya? Nasi campur Bali dengan ayam suwir, telur pindang, dan sambal matah yang bikin keringat bercucuran. Suasana jadulnya tetap dipertahankan, bikin nyaman dan terasa otentik.
Alamat: Jl. Yudistira No.2, Denpasar Timur, Bali
Jam buka: Setiap hari, 08.00 – 17.00 WITA
3. Warung Makan Men Weti, Sanur
![]() |
Sumber: Google by Ayu Yukie |
Kalau kamu kebetulan pagi-pagi di Sanur, jangan lewatkan kesempatan ke Warung Men Weti. Mereka hanya buka sampai siang, tapi selalu penuh sejak jam 7 pagi. Seporsi nasi campurnya punya cita rasa khas: ayam goreng renyah, lawar segar, sambal pedas yang nagih. Duduk di bangku plastik di pinggir jalan sambil ditemani angin laut, rasanya seperti pulang ke masa kecil.
Alamat: Pantai Segara, Sanur, Denpasar Selatan, Bali
Jam buka: Setiap hari, 07.00 – 12.00 WITA
4. Warung Nasi Tekor, Gianyar
![]() |
Sumber: Google by Dwita Bening |
Di balik desa Batubulan, ada sebuah warung kecil beratap alang-alang yang suasananya seperti balik ke tahun 80-an. Nasi tekor disajikan di atas daun pisang, lengkap dengan jukut ares (sayur batang pisang), sate lilit, dan sambal khas yang bikin lidah menari. Banyak orang datang bukan cuma untuk makan, tapi juga untuk merasakan suasana Bali tempo dulu yang hangat.
Alamat: Jl. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, Batubulan, Gianyar, Bali (dekat Pantai Masceti)
Jam buka: Setiap hari, 08.00 – 17.00 WITA
5. Warung Bendega, Renon
![]() |
Sumber: Google by Rosa S |
Kalau kamu penggemar ikan, ini surganya. Warung Bendega terkenal dengan menu seafood segar dan bumbu genep khas Bali. Rasanya pedas gurih, porsinya besar, dan harganya tetap bersahabat. Yang bikin spesial adalah keramahan pelayannya—mereka sering berbagi cerita soal resep turun-temurun keluarga.
Alamat: Jl. Cok Agung Tresna No.24, Renon, Denpasar, Bali
Jam buka: Setiap hari, 10.00 – 22.00 WITA
Kenangan yang Selalu Bisa Dicicip Lagi
Setiap warung punya aroma, rasa, dan cerita yang berbeda. Mereka bukan sekadar tempat makan, tapi potongan kecil dari kehidupan di Bali yang selalu bikin kangen. Jadi, lain kali saat kamu ke Bali, sempatkan mampir. Siapa tahu, di suapan pertama, kamu menemukan rasa yang dulu pernah kamu rindukan.